jamku


Pages

cakap-cakap

Diberdayakan oleh Blogger.

welcome


Selasa, 20 November 2012

keunikan masjid-masjid termegah di dunia



Masjid Al Nabawi, Madinah, Saudi Arabia



masjid+nabawi



Masjid ini selain merupakan masjid termegah di dunia, juga merupakan masjid terbesar setelah masjid Al Haram Mekkah. Masjid yang terletak di kota Madinah, Arab Saudi merupakan masjid dengan nilai sejarah yang amat tinggi karena masjid ini dibangun oleh Nabi Muhammad saw. Di masjid ini juga terdapat Grenn Dome atau kubah hijau yang merupakan makam Rasulullah saw. Kubah ini berdiri kokoh dan berada di tengah masjid.

Masjid Al Nabawi merupakan tempat tersuci bagi umat muslim setelah masjid Al Haram Mekah dan Masjid Al Aqsha Yerussalem Pakistan. Masjid ini memiliki 10 menara dengan tinggi tiap menara mencapai 105 meter.

Masjid Al Nabawi merupakan masjid ke dua yang dibangun oleh Rasulullah saw setelah masjid Qubah yang dibangun dalam perjalanan Rasulullah berhijrah dari Mekah ke Madinah.

Tanah masjid Nabawi merupakan tempat di mana untah Tunggangan Nabi berhenti. Rasulullah beserta para sahabatnyapun beristirahat di tempat tersebut dan kemudian membangun Masjid Nabawi. Dalam sejarah peradaban islam, tempat tersebut dulunya merupakan milik Shal dan Suhail bin`Amr, sepasang saudara anak yatim yang tanahnya mereka gunakan untuk menjemur buah kurma. Rasulullah kemudian membeli tempat tersebut lalu kemudian membangun Masjid Nabawi.

Masjid Al Nabawi telah beberapa kali direnovasi. Pada tahun 17 Hijriah masjid Nabawi pertama kali direnovasi oleh Khalifah Umar bin Khatab, lalu kemudian pada tahun 29 Hijriah masjid Nabawi kembali direnovasi oleh Khalifah Usman bin Affan. Renovasi yang ketiga kemudian dilakukan oleh Raja pertama Arab Saudi Abd al ’Aziz Al Sa’ud yang memerintah pada tahun 1902 hingga 1953. Pada masa ini, kerajaan saudi arabiah memperluas Masjid Nabawi menjadi 6.024 m2 di tahun 1372 Hijria. Tidak hanya sampai di situ Masjid Nabawi kembali direnovasi oleh penerus Raja Abd al ’Aziz Al Sa’ud, yaitu Raja Fahd bin Abdul Aziz Al Saud Raja kelima Arab Saudi. Tepatnya pada tahun 1414 Hijriah Raja fahd melakukan renovasi besar-besaran sehingga masjid Nabawi memiliki luas 100.000 m2 dengan palataran lantai atas masjid seluas 67.000 m2 dan luas pelataran masjid seluas 135.000 m2. Sekarang masjid Nabawi dapat menampung sekitar 550.000 jemaah yang berasal dari berbagai dunia setiap tahunnya.

Masjid Nabawi juga menjadi pusat peradaban islam di Madinah yang digunakan sebagai sekolah agama, pengadilan, dan juga sebagai pusat pelatihan Al qur'an di Madinah.





Menganalisa ‘mayat’ di atas kubah Masjid Nabawi

Artikel yang terbit tanggal 11 Pebruari 2011 berjudul “Ada mayat di kubah Masjid Nabawi?“, sampai tulisan ini dibuat setidaknya sudah diklik sebanyak  9.749 kali. Lumayan tinggi dibandingkan artikel lain di Padeblogan.
Sengaja saya tambahkan tanda tanya di belakang judul artikel karena saya masih ragu akan informasi yang menyebutkan ada sesosok mayat di atas kubah hijau Masjid Nabawi, meskipun secara tak sengaja kamera saku saya pernah menangkap gambar ‘sesosok mayat’ tersebut.
Saya juga mendapatkan gambar denah (sebagian) Masjid Nabawi seperti gambar di samping. Saya menandai beberapa bagian: lingkaran yang besar adalah lingkaran kubah lapis ketiga atawa kubah al khadra’ (kubah hijau) yang terlihat dari bagian luar makam Kanjeng Nabi, lalu lingkaran kecil (kuning) adalah lingkaran kubah kecil yang berada tepat di atas makam Kanjeng Nabi. Sedangkan angka 7 menerangkan bangunan persegi yakni dinding kamar Aisyah, yang dibangun sendiri oleh Kanjeng Nabi yang hingga saat ini temboknya masih berdiri kokoh. Lalu, saya menandai dengan panah merah untuk bentuk bangunan yang tak ada penjelasan apa-apa. Saya tak berani menduga bangunan apakah itu, karena pada denah tak diberikan keterangan berupa angka seperti yang lain.
Saya pun mencari literatur yang – setidaknya, pernah menyinggung perkara peristiwa di atas kubah hijau Masjid Nabawi tersebut. Mungkin referensi yang saya punyai terbatas, maka saya tak menemukan penggalan peristiwa tersebut. Berikut referensi yang saya baca adalah (1) Atlas Perjalanan Hidup Nabi Muhammad Napak Tilas Jejak Perjuangan dan Dakwah Rasulullah karya Sami bin Abdullah al-Maghlouth diterbitkan oleh Al Mahira (2008) setebal 458 halaman; (2) Atlas Haji dan Umrah Mengenali Detail Mekah dan Madinah dari Sudut Pandang Fiqih dan Sejarah karya Sami bin Abdullah al-Maghlouth diterbitkan oleh Al Mahira (2010) setebal 361 halaman; (3) Antara Mekah dan Madinah, diterbitkan oleh Penerbit Erlangga (2011).
Hanya pada buku keempat yang berjudul Pelajaran bagi Ulil Abshar: Tempat-tempat Bersejarah di Madinah Munawarah yang ditulis oleh Imtiaz Ahmad yang dibagikan secara gratis untuk para jamaah haji tahun 2008 lalu di pintu masuk halaman Masjid Nabawi. Berikut risalahnya:
Orang kafir membuat beberapa skenario untuk memindahkan jenazah Nabi Muhammad SAW dan dua orang sahabatnya yang dimakamkan di Madinah. Syekh Abduk Haq (wafat tahun 1052 H) telah menerangkan tiga skenario utama seperti dilaporkan oleh para ulama terdahulu.
Skenario pertama. Telah dilaporkan oleh Ibn Najjar di dalam bukunya “Sejarah Baghdad”. Antara tahun 386 – 411 H, Fatimi dan Madinah diatur di bawah pengaturan penguasa Mesir. Ia mencoba memindahkan jenazah Kanjeng Nabi dan dua sahabatnya dari Madinah ke Mesir untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari Madinah ke Mesir. Ia membangun sebuah bangunan yang sangat megah untuk beristirahatnya para jenazah tersebut. Ia mengirim Abu Al Fatuh ke Madinah untuk menyelesaikan rencana kotor ini. Ketika Al Fatuh tiba di Madinah, penduduk Madinah mengetahui skenario ini. Penduduk sangat marah dan akan membunuh Al Fatuh dan pengawalnya. Al Fatuh sangat ketakutan dan berkata tak akan melanjutkan rencana kotornya. Saat itu Madinah disapu badai besar. Kesempatan tersebut dimanfaatkan Al Fatuh melarikan diri dari Madinah. Penguasa Mesir berusaha untuk kedua kalinya dan gagal lagi. Kedua usaha tersebut dilakukan antara tahun 386 – 411 H. 
Skenario kedua. Adalah Sultan Nuruddin Zanki penguasa Syiria yang bermimpi bertemu Kanjeng Nabi sebanyk tiga kali. Kanjeng Nabi menunjuk dua orang laki-laki yang berdiri di sana dan meminta sultan untuk membantunya dari kejahatan kedua lelaki tersebut. Sultan Nuruddin Zanki pun pergi ke Madinah. Di sana ia bertemu dengan dua orang Maroko, yang wajahnya sama dengan yang dilihat di mimpinya. Sultan memaksa kedua orang tersebut untuk berterus terang kepadanya apa yang mereka lakukan di Madinah. Awalnya mereka bilang sedang melaksanakan ibadah haji, namun Sultan tak percaya. Akhirnya kedua orang tersebut mengaku kalau mereka dikirim ke Madinah untuk memindahkan jenazah Kanjeng Nabi dengan cara menggali terowongan. Ketika mereka mencapai dekat makam Kanjeng Nabi, kilat dan petir menyambar di dekat mereka. Gempa bumi juga mereka rasakan. Mereka pasrah ketika Sultan menangkap mereka  dan memancung kepala mereka.
Skenario ketiga. Tabri seorang sejarawan yang terkenal telah menyebutkan di dalam bukunya “Riyad Nadrah” sebuah kisah tentang beberapa orang datang ke Madinah untuk memindahkan jenazah Abu Bakr dan Umar. Mereka membawa banyak hadiah untuk Gubernur Madinah saat itu. Karena mendapatkan hadiah yang sangat banyak, Gubernur menyetujui rencana mereka. Ia memerintahkan kepada kepala penjaga Masjid Nabawi untuk membukakan pintu bagi mereka. Penjaga Masjid Nabawi melihat ada sekitar empat puluh orang dengan peralatan menggali dan memotong di tangan mereka. Orang-orang tersebut terburu-buru ke arah Ruang Suci. Ketika mereka belum sampai dekat mimbar masjid, tanah yang mereka injak merekah dan menelan mereka semua, termasuk perkakas yang mereka bawa. Penjaga masjid melaporkan kepada Gubernur peristiwa aneh tersebut. Gubernur melihat rekahan tanah dan berkata kepada penjaga agar jangan menceritakan peristiwa tersebut kepada orang lain.

 kaya dengan situs-situs bersejarah
MADINAH, (PRLM).- Tidak banyak jemaah umrah yang tahu apabila di sekeliling Masjid Nabawi banyak terdapat situs-situs bersejarah. Bukan hanya pemakaman Baqi maupun makam Rasululah melainkan juga masjid-masjid kecil di luar komplek Masjid Nabawi.
"Di arah barat Masjid Nabawi terdapat Masjid Ghamamah atau Masjid Awan, Masjid Abu Bakar, dan Masjid Ali," kata dosen UIN Sunan Gunung Djati dan pembimbing umrah Qiblat Tour, H. Tata Sukayat, saat memandu jemaah umrah berkeliling Masjid Nabawi, Sabtu (12/5).
Menurut Tata, Masjid Ghamamah diawali dari sejarah salat Idul Fiti yang panas terik sehingga nabi meminta Allah agar menaungi kaum Muslimin dengan awan. "Sebagai bentuk agar sejarah tak hilang sehinga khalifah Usmani membangun masjid," katanya.
Sedangkan Masjid Abu Bakar awalnya rumah Abu Bakar, demikian pula Masjid Ali juga rumah sahabat Ali. "Terdapat juga Masjid Ijabah ketika doa nabi diaminkan malaikat Jibrril yakni doa agar Muslimin tak hilang karena penyakit atau musibah bencana," katanya.


Al Masjid al Haram


masjidil+haram

Al Masjid Al Haram merupakan masjid terbesar di dunia dan juga merupakan masjid tersuci bagi umat muslim di seluruh dunia. Dalam masjid ini terdapat kiblat bagi seluruh umat islam yaitu ka'bah sehingga masjid masjid di sekeliling Al Masjid Al Haram semuanya menghadap ke Al Masjid Al Haram.

Al Masjid Al Haram memiliki luas 400.800 m2 dan dapat menampung hingga 4 juta jemaah haji dari seluruh dunia.

Kabah yang menjadi kiblat bagi seluruh umat muslim diyakini sebagai rumah pertama yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Putranya Nabi Ismail untuk beribadah kepada Allah swt dan memiliki nilai sejarah tinggi. Sesuai dengan beberapa ayat Al-Qur'an sebagai berikut:

"Dan ingatlah, ketika kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): 'Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang biribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud" (Al-Hajj:26).

"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian makam Ibrahim tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:'Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf dan i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud'"(Al-Baqara:125)

Setelah kemenangan Rasullullah saw tepatnya pada 630 SM, Muhammad dan Ali bin Abi Thalib, memecahkan semua berhala yang berada di dalam dan sekitar ka'bah dan membangun masjid Al Haram. Renovasi pertama kali dilakukan pada tahun 692 SM. Dinding masjid Al Haram ditinggikan dan beberapa dekorasi di langit-langit. Kemudian pada akhir abad ke-8, kolom tua masjid yang terbuat dari kayu diganti dengan kolom marmer dan kedua sisi masjid diperpanjang sekaligus penambahan menara.
kabah1

Pada tahun 1570, sultan Selim II menugaskan Mimar Sinan seorang arsitek untuk merenovasi Masjid. Atap masjid diganti dengan kubah dihiasi kaligrafi dan penambahan kolom baru yang diyakini sebagai desain arsitektur awal dari masjid. Namun, pada tahun 1692 dinding ka'bah jatuh diakibatkan hujan lebat dan banjir melanda kota mekkah. Hingga akhirnya Sultan Murad IV yang memerintah saat itu membangun kembali ka'bah dengan batu dari mekkah dan merenovasi masjid dengan menambahkan tiga menara yang sampai pada saat itu jumlah menara menjadi 7 buah. Keadaan masjid ini bertahan selama hampir tiga abad.
kabah2

Pada jaman modern renovasi besar dilakukan oleh raja-raja Arab antara tahun 1955 dan 1973. Pada renovasi ini langit-langit diperbaharui lantai diganti dengan batu buatan dan marmer.

Renovasi kedua dilakukan oleh Raja kelima Arab Saudi Raja Fahd, dalam renovasi ini ditambahkan sayap baru dan area outdoor(1982-1988). Kemudian pada tahun 1988-2005 18 gerbang ditambahkan, tiga kubah untuk setiap gerbang serta pengaturan instalasi, penambahan 500 kolom marmer, seiring perkembangan teknologi kemudian ditambahkan AC, eskalator dan sistem drainase.

Dalam Al Majid Al Haram juga terdapat batu hitam atau yang lebih kita kenal sebagai hajar aswad yang berada di sebelah utara dinding masjid dan juga makam dari Nabi Ibrahim


Masjid Faisal , Islamabad, Pakistan


Masjid+Faisal++Islamabad

Masjid Faisal merupakan masjid terbesar yang ada di Pakistan, yang terletak di ibukota Islamabad. Masjid yang berbentuk seperti tenda gurun Badui ini dirangcang oleh arsitek Turki Vedar Dalokay. Masjid ini dinamai oleh Raja Arab Saudi Raja bin Abdul-Aziz yang telah membiayai pembangunan masjid ini. Masjid Islamabad merupakan masjid terbesar di Asia Selatan dan juga merupakan masjid Ke empat terbesar di dunia setelah masjid Hassan II di Casablanca, Maroko, masjid Nabawi di Madianah dan Al Masjid Al haram di Mekkah.

Pembangunan masjid ini dimulai sejak tahun 1976 oleh kontruksi nasional Pakistan, yang dipimpin oleh Azim Khan dan didanai oleh pemerintah Arab Saudi, dengan biaya sebesar 130 juta riyal Saudi.Majid ini selesai pada tahun 1986.

Meskipun masjid Faisal berada pada urutan keempat sebagai masjid terbesar di dunia, namun untuk masalah kapasitas, masjid ini merupakan masjid dengan urutan ketiga dunia yang mampu menampung jamaah terbanyak yaitu sebanyak 328.000.


Masjid Hassan II, Casablanca, Maroko


masjid+hassan+2


Merupakan masjid dengan menara tertinggi di dunia yaitu mencapai 210 m. Masjid ini berdiri di atas tanjung dan mengahadap ke Samudera Atlantik.

Sama dengan masjid Faisal di Islamabad masjid ini juga dibiayai oleh Arab Saudi dengan sentuhan interior yang mempesona. Pada malam hari dari atas menara terdapad sebuah sorotan bersinar ke arah Mekkah, masjid ini juga dirancang untuk dapat tahan terhadap gempa, memiliki pintu listrik dan juga atap geser. Selain itu masjid ini juga dibuka untuk umum bahkan non muslim sekalipun dapat menikmati kemegahan dari masjid ini.

Pembangunan masjid ini dimulai Juli 1986. Setidaknya untuk membangun masjid ini dikerahkan sebanyak 2500 pekerja. 1400 diantaranya bekerja di siang hari dan 1100 sisahnya bekerja pada malam hari. Intensifikasi ini dilakukan untuk dapat mengejar target penyelesaian masjid pada tahun 1989 yang bertepatan dengan ulang tahun Mantan Raja Maroko, Hassan II. Pembangunan masjid ini juga melibatkan 10.000 seniman. Bahan-bahan masjid juga beraneka ragam mulai dari kayu, granit,plester dan marmer semua berasal dari Maroko. Kecuali kolom granit putih dan lampu gantung kaca yang berasal dari Italia.

Masjid Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan


masjid+syek+ak






Masjid termegah di dunia selanjutnya yaitu Masjid Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan. Masjid ini terletak di ibu kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi. Masjid ini diprakarsai oleh almarhum presiden Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan yang terletak di samping makamnya. Luas masjid ini setara dengan lima kali luas lapangan sepakbola. Dalam masjid ini juga terdapat perpustakaan yang berisikan mata pelajaran islam, ilmu peradaban, kaligrafi, seni dan berbagai publikasi langkah yang berumur 200 tahun.

Di dalam masjid terdapat karpet terbesar di dunia yang dikerjakan secara manual 1300 pasang tangan pembuat karpet. Luas karpet ini mencapai 5.627m2 dengan berat sekitar 35 ton dengan bahan dari wol yang berasal dari New Zealand dan Iran.

Sungguh luar biasa kuasa Tuhan atas segala sesuatu.

Teori dan implementasi

The Sheikh Zayed Grand Mosque megah terletak di Abu Dhabi, ibukota Uni Emirat Arab. Karya ini bisa dibilang salah satu harta arsitektur yang paling penting dari masyarakat UEA kontemporer - dan salah satu yang paling indah di dunia. Hal ini diprakarsai oleh almarhum Presiden dari Uni Emirat Arab, HH Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, sayang dianggap sebagai bapak bangsa.Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan telah menyadari rencana ambisius untuk memimpin transisi dari UAE dan rakyatnya, dari sebuah komunitas, di bawah dikembangkan tradisional menjadi sebuah bangsa yang sangat canggih. Pusat keberhasilan Zayed adalah kemampuannya untuk menghubungkan masa lalu dengan masa kini, tanpa mengorbankan warisan dan melibatkan berbagai etnis, budaya dan kebangsaan dalam proses. Pengalaman Zayed tentang modernisasi dan pembangunan tidak memiliki dunia yang sama di seluruh. Dari perspektif ini, Sheikh Zayed Grand Mosque telah menjadi ekspresi visi yang komprehensif dan asli dari pendirinya, visi perintis dari seorang pemimpin besar, fasih dalam pencapaian misi mustahil, yang menyadari bahwa kontribusi besar muncul dari hati seseorang dan nilai-nilai.Setelah kematiannya pada tahun 2004, visi Sheikh Zayed untuk masjid dilanjutkan oleh anak-anaknya. Bangunan dari Sheikh Zayed Grand Mosque selesai dengan petunjuk dari HH Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, presiden Uni Emirat Arab dan di bawah perlindungan dari saudaranya, HH Sheikh Mohamed Umum bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Deputi Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA selain pengawasan telaten HH Sheikh Mansoor bin Zayed Al Nahyan, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Urusan Kepresidenan.Desain dan konstruksi 'menyatukan dunia', dengan menggunakan pengrajin dan bahan dari berbagai negara, termasuk Italia, Jerman, Maroko, India, Turki, Iran, Cina, Inggris, Selandia Baru, Yunani dan tentu saja Uni Emirat Arab. Lebih dari 3.000 pekerja dan 38 perusahaan kontraktor ternama ikut ambil bagian dalam pembangunan Masjid! Bahan-bahan alami yang dipilih untuk banyak desain dan konstruksi karena tahan lama mereka kualitas, termasuk marmer, batu, emas, batu semi mulia, kristal dan keramik.Pertimbangan pertama untuk membangun Masjid dimulai pada akhir 1980-an dan banyak pikiran diberikan kepada lokasi dan desain selama dekade berikutnya sampai konstruksi dimulai pada 5 November 1996. Kapasitas maksimum adalah sekitar 41.000 orang dan struktur keseluruhan adalah 22.412 meter persegi dan meskipun masih dalam proses penyelesaian, aula doa internal awalnya dibuka untuk ibadah Idul Adha 2007 dan telah tetap demikian sejak saat itu.Sebagai salah satu yang paling dikunjungi bangunan di Uni Emirat Arab, Sheikh Zayed Grand Mosque Pusat didirikan 2008 untuk mengelola hari ke hari operasi, tidak hanya sebagai tempat ibadah dan pertemuan hari Jumat, namun telah menjadi tempat pembelajaran dan penemuan melalui perusahaan pendidikan dan program pengunjung. Its 'pintu' terbuka untuk semua orang untuk datang dan menghargai kemegahan bangunan, mengambil tur atau cukup kunjungi untuk menyerap ketenangan dan keindahan artistik.Perpustakaan, terletak di menara utara melayani masyarakat dengan buku-buku klasik dan publikasi menangani berbagai mata pelajaran Islam: ilmu, peradaban, kaligrafi, seni, koin dan termasuk beberapa publikasi langka dating kembali lebih dari 200 tahun! Dalam refleksi dari keragaman dunia Islam dan Uni Emirat Arab, koleksi terdiri dari materi dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Arab, Inggris, Perancis, Italia, Spanyol, Jerman dan Korea.The Sheikh Zayed Grand Mosque fitur 82 kubah desain Maroko dan semua dihiasi dengan marmer putih. Kulit terluar kubah utama yang berukuran 32,8 meter dengan diameter dan berdiri di ketinggian 55 meter dari dalam dan sekitar. 85 meter dari luar - yang terbesar dari jenisnya, menurut Pusat Penelitian Sejarah Turki untuk Islam dan Kebudayaan.Para 22.412 site meter persegi Masjid setara dengan sekitar ukuran lima lapangan sepak bola, dan dapat menampung 40.960 jamaah - 7126 di aula doa utama, 1.960 di ruang doa terbuka, 980 jamaah wanita di bagian ruang doa terbuka perempuan; 22, 729 di Sahan terbuka (halaman), 682 di pintu masuk ruang doa utama dan 784 di pintu masuk ruang utama masjid.Masjid ini memiliki lebih dari seribu (1.000) kolom di daerah luarnya yang dilapisi dengan lebih dari 20.000 panel marmer hias dengan semi-batu berharga, termasuk lapis lazuli, batu akik merah, amethyst, shell abalone dan ibu dari mutiara. The 96 kolom dalam ruang doa utama yang bentuknya bundar dan hias dengan ibu dari mutiara. Selain itu, Masjid ini memiliki empat menara yang indah berdiri di hampir 107 meter masing-masing di empat sudut masjid.Kolam reflektif, sebesar 7.874 meter persegi dan sarat dengan ubin gelap, mengelilingi Masjid, sementara marmer bunga berwarna dan mosaik membuka halaman 17.000 meter persegi yang dihiasi dengan marmer putih. Kolam renang di sepanjang arcade mencerminkan kolom spektakuler Masjid, yang menjadi lebih mulia di malam hari. Sistem petir yang unik dirancang oleh arsitek petir Jonathon Speirs dan Mayor untuk mencerminkan fase bulan. Indah awan abu-abu kebiruan yang diproyeksikan ke dinding eksternal dan melihat sehari-hari di sedikit berbeda dari berikutnya.Sebuah desain interior sama mengesankan melengkapi eksterior hati Masjid. Italia marmer putih dan desain hias bunga menghiasi ruang doa dan dinding interior Masjid memiliki fitur mosaik dekoratif emas-kaca, sangat halus di dinding barat. Pintu kaca utama Masjid adalah 12,2 meter, lebar 7 meter dan beratnya sekitar 2,2 ton.Ruang sholat utama fitur lampu gantung terbesar di dunia di bawah kubah utama - menjadi 10 meter dengan diameter, 15 meter dan berat lebih dari sembilan ton. Masjid tujuh berwarna emas chandelier, dari Jerman, fitur ribuan kristal Swarovski dari Austria dan beberapa glasswork dari Italia. Ruang sholat utama dapat disimpan dalam sekitar 7.126 jamaah dan juga fitur terbesar di dunia tangan tersimpul karpet. Dirancang oleh seniman Iran, Ali Khaliqi, karpet, yang terdiri dari 2.268.000 knot, adalah tangan-dibuat oleh 1.300 pengrajin di desa-desa kecil dekat Mashhad di Iran, sebuah wilayah terkenal untuk karpet yang membuat keahlian. Dinding Kiblat (menghadap ke arah Kota Suci Mekah) adalah 23 meter dan tinggi 50 meter, dan halus dihiasi agar tidak mengalihkan perhatian jamaah dari doa. Gold-mosaik kaca telah digunakan dalam Mehrab (niche ditemukan di tengah-tengah dinding kiblat).99 nama (kualitas) Allah tampil di dinding kiblat contoh kaligrafi tradisional Kufi, dirancang oleh kaligrafer UEA menonjol - Mohammed Mandi. Dinding Qibla juga dilengkapi halus serat optik pencahayaan, yang diintegrasikan sebagai bagian dari desain organik.Secara total, tiga gaya kaligrafi terpisah - naskhi, Thuloth dan Kufi - digunakan di seluruh masjid dan disusun oleh Mohammed Mandi (UEA), Farouk Haddad (Suriah) dan Mohammed Allam (Jordan).Masjid ini memiliki 80 panel Iznik - ubin keramik sangat dihiasi populer di abad ke-16 - yang menampilkan jelas pada bangunan Istanbul kekaisaran dan agama.Secara tradisional kerajinan tangan, setiap ubin termasuk 'thuloth' kaligrafi gaya oleh Sheikh Hassan Celebi sebuah kaligrafer Turki terkenal.Sekitar tiga puluh jenis marmer telah digunakan di seluruh Masjid Sheikh Zayed Grand, dan termasuk: -SIVEC dari Yunani & Macedonia, digunakan pada kelongsong eksternal (total 115.119 meter persegi cladding telah digunakan pada Masjid, termasuk empat menara)* Lasa dari Italia, yang digunakan dalam ketinggian internal yang* Makrana dari India, yang digunakan dalam lampiran dan kantor* Aquabiana dan Biano dari Italia* Timur Putih dan Hijau Ming dari Cina

Alasan Masjid juga mencakup tempat peristirahatan terakhir dari presiden visioner akhir UEA, HH Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan yang dimakamkan di halaman Masjid setelah kematiannya pada tanggal 3 November 2004.


http://sidomi.com/29869/10-masjid-termegah-di-dunia/
Read more...
separador

Blog Archive

Followers